Sabtu, 17 Maret 2012

Fenomena Kesehatan Mental dan Teorinya

Fenomena yang terjadi di masyarakat ini banyak sekali apa lagi yang berkaitan dengan Kesehatan Mental salah satunya adalah fenomena tentang seorang laki-laki yang memiliki hasrat seksual yang besar namun dia belum mempunyai istri/kekasih disaat hasratnya semakin besar ia tidak mempunyai pertahanan ego untuk menghilangkan tekanan kecemasan id tersebut. Disaat pertahanan ego tidak bekerja maka id akan semakin besar lalu hasrat seksual itu akan disalurkan tanpa berpikir panjang dan terjadilah pemerkosaan, masturbasi dan seks bebas.

Fenomena ini memakai teori psikoanalisa, di dalam teori psikoanalisa disebutkan ada 3 sistem penting di dalam teori ini yaitu id, ego dan super ego.
id adalah untuk mengusahakan segera tersalurkannya kumpulan-kumpulan energi atau ketegangan, yang dicurahkan dalam jasad oleh rangsangan-rangsangan, baik dari dalam maupun dari luar.
Fungsi id ini prinsip kehidupan yang asli atau yang pertama yang dinamakan prinsip kesenangan (pleasure principle). Tujuan dari prinsip kesenangan ini adalah untuk mengurangi ketegangan. Ketegangan dirasakan sebagai penderitaan. Tujuan dari prinsip kesenangan ini dapat dikatakan terdiri dari usaha mencegah dan menemukan kesenangan. Jika seseorang menuruti id dan menghiraukan ego dan super ego nya maka orang tersebut dapat melakukan hal yang di anggap abnormal dan orang tersebut dapat termasuk di orang-orang yang tidak memiliki kesehatan mental yang baik.

Artikel Kesehatan Mental

Kesehatan mental yang disebut juga Mental Hygiene adalah ilmu yang mempelajari mengenai kesehatan mental atau jiwa seseorang dan bertujuan untuk mencegah timbulnya gejala gangguan mental tersebut atau  mengobati penyakitnya. 


Ada 2 faktor yang mempengaruhi kesehatan mental, yaitu 
(1) Faktor Internal :  faktor yang berasal dari dalam diri seseorang seperti sifat, bakat, keturunan dan sebagainya. Contoh sifat yaitu seperti sifat jahat, baik, pemarah, dengki, iri, pemalu, pemberani, dan lain sebagainya. Contoh bakat yakni misalnya bakat melukis, bermain musik, menciptakan lagu, akting, dan lain-lain. Sedangkan aspek keturunan seperti turunan emosi, intelektualitas, potensi diri, dan sebagainya.
(2) Faktor Eksternal : faktor yang berada di luar diri seseorang yang dapat mempengaruhi mental seseorang. Lingkungan eksternal yang paling dekat dengan seorang manusia adalah keluarga seperti orang tua, anak, istri, kakak, adik, kakek-nenek, dan masih banyak lagi lainnya.
Faktor luar lain yang berpengaruh yaitu seperti hukum, politik, sosial budaya, agama, pemerintah, pendidikan, pekerjaan, masyarakat, dan sebagainya. Faktor eksternal yang baik dapat menjaga mental seseorang, namun faktor external yang buruk / tidak baik dapat berpotensi menimbulkan mental tidak sehat.

Perilaku orang yang mempunyai kesehatan mental yang baik :
1. Merasa nyaman dengan dirinya sendiri
Contoh : seorang pelajar yang memiliki postur tubuh yang tidak lebih tinggi dari teman-teman usia sebayanya, meski demikian ia tetap merasa nyaman dengan dirinya dan menerima keadaan fisiknya, sehingga ia mudah bergaul dengan siapa saja, hal itu membuatnya memiliki rasa percaya diri yang tinggi, sehingga ia tidak terissolir dari teman-teman sebayanya.
2. Punya spontanitas dan emosionalitas yang tepat
Contoh : Ada seorang pebisnis yang handal, ia mampu berkomunikasi dengan relasinya dengan baik. Pada saat ia untung besar, wajar bila emosinya tetap stabil. Namun ada kalanya pada saat bisnisnya kurang beruntung banyak orang tidak bisa mengontrol emosinya, akan tetapi dia dapat tetap mengontrol emosinya dengan selalu ramah dengan relasinya mapun dengan karyawannya, karena ia mempunyai kesehatan mental yang baik dan selalu dapat menempatkan emosinya dengan tepat.

Perilaku orang yang memiliki gangguan kesehatan mental :
1. Trauma
Contoh : Seorang mahasiswa sedang mengendarai sepeda motornya dengan sangat kencang, sehingga pada suatu belokan ia menabrak sebuah truk besar pengangkut balok-balok kayu, tanganya patah, motornyarusak, ia di larikanke rumah sakit, kemudian saat ia sembuh, ia menjadi selalu teringat peristiwa kecelakaan yang dialaminya,dan setiap ia melihat truk besar pengangkut balok-balok kayu ia dihinggapi perasaan takut yang sangat.
2. Agresi
Contoh : seseorang yang frustasi karena di tinggalkan kekasihnya menikah dengan orang lain, yang mana orang lain tersebut adalah musuh baginya, kemudian ia melakukan serangan membabi buta pada saat pesta pernikahan kekasihnya digelar. Karena rasakecewa yang dalam ia melampiaskan amarahnya dengan agresinya.